Penulis : SIMONE
BORSCI, ROBERT D. MACREDIE, dan JULIE BARNETT, Brunel University
JENNIFER
MARTIN, University of Nottingham
JASNA
KULJIS dan TERRY YOUNG, Brunel University
URL doi : http://dx.doi.org/10.1145/2506210
Abstrak : The
debate concerning how many participants represents a sufficient number for
interaction testing is well established and long-running, with prominent
contributions arguing that five users provide a good benchmark when seeking to
discover interaction problems. We argue that adoption of five users in this
context is often done with little understanding of the basis for, or
implications of, the decision. We present an analysis of relevant research to
clarify the meaning of the five-user assumption and to examine the way in which the
original research that suggested it has been applied. This includes its blind
adoption and application in some studies, and complaints about its inadequacies
in others. We argue that the five-user assumption is often misunderstood, not
only in the field of Human-Computer Interaction, but also in fields such as
medical device design, or in business and information applications. The
analysis that we present allows us to define a systematic approach for
monitoring the sample discovery likelihood, in formative and summative evaluations,
and for gathering information in order to make critical decisions during the
interaction testing, while respecting the aim of the evaluation and allotted
budget. This approach – which we call the Grounded Procedure – is
introduced and its value argued.
Pengkaji : Ammar Imron Muhammad (G64120099)
Kajian :
Paper ini membahas tentang evaluasi terhadap interaksi yang
terdapat di bidang Interaksi Manusia dan Komputer (IMK). Di bidang IMK, suatu evaluasi
didefinisikan dan diintegrasikan ke dalam proses desain, dan digunakan untuk
memastikan sifat interaksi teknologi tertentu. Pendekatan Return on Investment (ROI) digunakan untuk hal tersebut agar dapat
mempertimbangkan berapa banyak kesalahan yang baru dari setiap subjek yang
diamati. ROI mengasumsikan kebebasan stochastic dari subjek pada evaluasi yang
dilakukan untuk suatu produk. Model ROI tersebut bertujuan untuk menyimpulkan
jumlah subjek yang diperlukan untuk dapat melebihi ambang batas berdasarkan
jumlah masalah baru atau masalah diidentifikasi oleh masing-masing subjek
tambahan. ROI model tersebut diterapkan untuk menganalisis set data dari teknik
protokol verbal dan evaluasi berbasis ahli serta menunjukkan bahwa sampel terdiri
dari tiga sampai lima subjek dengan keterampilan yang sesuai dan umumnya cukup
untuk menilai interaksi antarmuka web dan mengidentifikasi setidaknya 80% masalah
antarmuka. Hal tersebut dikenal sebagai five-user
assumption. Model ROI tersebut pada dasarnya adalah sebuah aplikasi dari
Formula Kesalahan Distribusi. Formula tersebut memiliki beberapa karakteristik.
Pertama, dapat diakses dan memberikan wawasan distribusi kesalahan yang dapat
membimbing evaluasi serta mudah diterapkan. Kedua, menyediakan cara
mengefektifkan biaya dari evaluasi. Ketiga, memberikan sebuah standarisasi
evaluasi terhadap industri. Keempat, menyediakan dasar untuk evaluasi yang berguna
dalam banyak kasus. Kelima, relatif tidak sensitif terhadap variasi kecil dalam
nilai-nilai parameter yang muncul dari pengguna pada konteks evaluasi yang
diberikan.
Untuk menghasilkan laporan evaluasi ketika hasil proses
keputusan, dibutuhkan sampel yang lebih besar dari lima. Evaluator harus mengikuti
serangkaian langkah-langkah yang disebut sebagai Grounded Procedure (GP). Prosedur tersebut berguna ketika five-user assumption diterima saat pengujian
keandalan dari penilaian suatu produk. Prosedur tersebut menyatakan bahwa praktisi
dapat memperoleh perkiraan ukuran sampel yang akurat untuk tujuan penemuan masalah
mulai dari 70% sampai 95% dengan membuat perkiraan awal ukuran sampel yang
diperlukan setelah menjalankan dua evaluasi, kemudian menyesuaikan perkiraan
setelah mendapat data dari dua evaluasi lainnya.
Secara garis besar, five-user
assumption dapat digunakan sebagai titik awal yang baik untuk menganalisis antarmuka
sistem web. Namun, asumsi tersebut belum tentu cukup untuk dipakai dalam evaluasi
karena pilihan nomor sampel tergantung pada kemungkinan ditemukannya sampel. Dibalik
kekurangan tersebut five-user assumption
juga menyediakan probabilitas tinggi (tapi tidak pasti) yang menyatakan bahwa
sampel tersebut memiliki tingkat kemungkinan penemuan yang tinggi. Di sisi
lain, penggunaan Grounded Procedure
dapat membantu evaluator untuk memutuskan bagaimana untuk melanjutkan evaluasi yang
telah dilakukan setelah five-user
assumption diterapkan. Dalam konteks ini, GP menawarkan cara untuk
mengendalikan biaya evaluasi dan menjamin keterwakilan sampel serta kualitas
yang terkait dari data evaluasi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa five-user assumption menyediakan titik awal yang baik untuk
mengevaluasi teknologi tertentu (misalnya, situs web) dengan teknik evaluasi
tertentu (misalnya, thinking aloud).
Selain itu, lima sampel subjek juga dapat diandalkan jika memiliki tingkat
tertentu dalam penemuan kemungkinan (≥ 0,30). Konsep lima pengguna tersebut
dapat dikatakan cukup atau tidak dalam keandalan evaluasi tergantung pada
perilaku sampel karena hal tersebut
mempengaruhi keandalan penilaian dan keterwakilan data yang dikumpulkan. Di
sisi lain, Grounded Procedure hadir
untuk memungkinkan praktisi dalam menganalisis keandalan data dari usability test yang dilakukan. Selain
itu, GP memungkinkan praktisi dalam memperkirakan ukuran sampel yang dibutuhkan
untuk mengidentifikasi proporsi tertentu masalah interaksi. Metode ini
memberikan perspektif baru pada kemungkinan penemuan dan merancang studi evaluasi
dan memberikan desainer atau produsen sarana untuk menggunakan data evaluasi
mereka dalam menginformasikan keputusan terhadap sistem ataupun produk serta
memberikan dukungan keputusan ketika akan memperbesar sampel, mendesain ulang,
atau menjual produk. Hal tersebut juga memungkinkan keandalan evaluasi yang
akan dihitung dan akan membantu desainer atau produsen untuk melakukan studi
evaluasi yang efisien dalam mengendalikan biaya dan juga memungkinkan mereka
untuk menunjukkan objektivitas keandalan evaluasi mereka kepada regulator dan pembeli.
Blog yang telah dikomentari :
dari review jurnal ini, ternyata untuk meniali analisis sebuah antarmuka sebuah web atau aplikasi tidak hanya melalui heuristic Evaluation, tetapi juga ada asumsi lain seperti yg telah pemrasaran katakan. Overall kompor gas !
ReplyDeleteUlasan yang telah disampaikan cukup jelas. Sama seperti Hendra, saya baru tahu mengenai five-user assumption selain heuristic evaluation. Menambah wawasan. Terima kasih.
ReplyDelete